SUKRI ABIDIN
POWER BYMA TRAVEL
Senin, 28 Oktober 2013
Sabtu, 26 Oktober 2013
Mesin pencari tiket Promo
silahkan cari tiket Murah dan Promo disini
dan jika ingin bisnis tiket Pesawat tanpa modal alias gratis
Disini
Mudah dan gampang
butuh info
hub : 085354004641
email : sukriabidin@gmail.com
Minggu, 22 September 2013
Nyari Tiket Murah di bawah ini linknya..
ato langsung saja hub : 085354004641
http://bisnistiket.co.id/?id=abhye
Senin, 27 Mei 2013
gosga login
Login agent Gosga garuda Web : https://gosga.garuda-indonesia.com/web/user/login/id
Login agent LionAir/BatikAir &WingsAir Web : https://agent.lionair.co.id/lionairagentsportal/
Login agent Sriwijaya Air Web : https://agent.sriwijayaair.co.id/
Login agent Merpati Air Web : www.merpati.co.id/id/merpati_login/travel_agency
Login agent Sky-Aviation Web : sky-res.com
Login agent LionAir/BatikAir &WingsAir Web : https://agent.lionair.co.id/lionairagentsportal/
Login agent Sriwijaya Air Web : https://agent.sriwijayaair.co.id/
Login agent Merpati Air Web : www.merpati.co.id/id/merpati_login/travel_agency
Login agent Sky-Aviation Web : sky-res.com
Burung Hering Raja/Nasar Sarcoramphus papa- Tugas ZOOVER,ABHYE
Oleh :
NAMA :
SUKRI ABIDIN
NIM :
0100 140 304
PRODI :
P.BIOLOGI
A.
Klasifikasi
Ilmiah :
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Ciconiiformes
Famili :
Cathartidae
Genus :
Sarcoramphus
Spesies : Sarcoramphus papa
Hering Raja dewasa merupakan Hering Dunia Baru yang
warnanya paling menarik. Burung ini memiliki warna dominan putih, dengan
bulu-bulu leher, bulu terbang pada sayap dan ekornya bervariasi dari abu-abu
sampai hitam. Bulu putih Hering Raja terpulas sedikit warna merah jambu
kekuningan. Sebagai pemakan bangkai, burung Hering Raja memiliki paruh yang
tebal dan kuat. Meski paruh ini adalah yang paling kuat di antara Hering Dunia
Baru, akan tetapi ukurannya tak seberapa besar jika dibandingkan dengan milik
burung pemangsa lainnya. Paruh tersebut memiliki ujung yang bengkok dan
runcing, serta sisi yang tajam. Hering ini memiliki sayap yang lebar dan ekor
yang pendek, lebar dan berbentuk persegi. Matanya berwarna
kekuning-kuningan dan memiliki penglihatan yang tajam. Tidak seperti
beberapa spesies Hering Dunia Baru lainnya, Hering Raja tak memiliki bulu mata.
Hering Raja juga memiliki gelambir kuning gemuk yang menyolok pada paruh jingga
dan hitamnya.Kakinya berwarna abu-abu, dengan cakar tebal yang panjang. Hampir tak ada
perbedaan bentuk (dimorfisme seksual) antara burung jantan dan
betina, dengan warna bulu yang serupa dan hanya sedikit perbedaan ukuran di
antara keduanya. Anak burung memiliki paruh dan mata yang gelap, dan leher
berbulu halus berwarna abu-abu yang segera berubah menjadi jingga seperti warna
dewasa. Burung hering muda secara keseluruhan berwarna abu-abu, dan meskipun
mereka telah terlihat mirip dengan burung dewasa pada tahun yang ketiga, bulu-bulunya
belum akan berganti menjadi bulu dewasa sampai mereka berusia lima atau enam
tahun
Hering Raja, Nasar
Raja, Ruak-ruak Bangkai Raja, Sarcoramphus papa, adalah spesies
burung hering Dunia Baru yang
hidup di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Spesies ini masuk dalam famili Cathartidae.
Burung Hering ini hidup di hutan tropis dataran rendah di Meksiko selatan
sampai Argentina utara,
walaupun ada pula yang mempercayai bahwa lukisan "Hering Berwarna"
karya William Bartram di Floridamungkin
merupakan lukisan spesies ini. Sejauh ini Hering Raja merupakan anggota
satu-satunya genus Sarcoramphus yang diketahui.
Hering Raja semula dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus pada
tahun 1758 dalam edisi ke-10 Systema Naturae dengan
nama Vultur papa. Spesies ini kemudian dimasukkan ke dalam
genus Sarcoramphus tahun 1805 oleh André Marie Constant Duméril. Genus ini
sering salah disebut sebagai Sarcorhamphus. Nama
umum Sarcoramphus berasal dari bahasa Yunani, sarco-/σαρκο-
yang berarti daging dan ramphos/ραμφος yang berarti paruh bengkok burung
pemakan daging. Burung ini juga dimasukkan kedalam genus Gyparchus oleh Constantin Wilhelm Lambert Gloger pada
tahun 1841, tetapi klasifikasi ini tidak digunakan dalam literatur modern
karena Sarcoramphus mendapatkan prioritas sebagai nama yang lebih awal digunakan. Spesies
yang memiliki kekerabatan dengan Hering Raja adalah burung Kondor Andes, Vultur
gryphus. Beberapa penulis bahkan memasukkan spesies ini dalam subfamili
yang terpisah dari Burung Hering Dunia Baru lainnya, meskipun kebanyakan
penulis menyadari subdivisi ini tidak penting.
Penempatan sistematika Hering Raja dan enam spesies
Burung Hering Dunia Baru lainnya masih belum jelas. Meskipun berpenampilan
mirip dan memiliki peran ekologi yang serupa, Burung Hering Dunia Lama dan Baru berevolusi dari nenek moyang yang
berbeda di belahan dunia yang berbeda. Bagaimanapun, perbedaan keduanya kini
diperdebatkan, dengan beberapa sumber yang terdahulu mengusulkan bahwa hering
Dunia Baru lebih berkerabat dekat dengan bangau. Sumber
yang lebih baru mendudukkan posisi mereka kembali pada bangsaFalconiformes bersama
dengan Hering Dunia Lama atau menempatkan mereka di ordo mereka sendiri,
Cathartiformes. Komite Klasifikasi Amerika Selatan telah
mengeluarkan Hering Dunia Baru dari bangsa bangau (Ciconiiformes)
dan menempatkannya dalam status tidak tentu (Incertae sedis),
akan tetapi memberikan catatan bahwa perpindahan ke Falconiformes atau
Cathartiformes dimungkinkan.
D. Persebaran dan Habitat
Hering Raja menghuni wilayah yang diperkirakan seluas
14 juta kilometer persegi antaraMeksiko selatan dan Argentina utara.
Di Amerika Selatan, hering ini tidak dijumpai di
sebelah barat pegunungan Andes, kecuali
di Ekuador barat, Kolombia barat
laut dan di ujung barat laut Venezuela. Burung
ini terutama mendiami hutan tropis dataran rendah yang tak terganggu dan
juga sabana dan
padang rumput yang berdekatan dengan hutan semacam itu. Hering Raja sering
terlihat di dekat rawa-rawa di hutan. Burung bangkai ini adalah yang
paling banyak atau satu-satunya yang menyebar di hutan-hutan dataran rendah
primer, tetapi di hutan hujan Amazon, hering ini jumlahnya kalah
banyak denganhering berkepala kuning besar, sementara
hering ini juga kalah banyak dengan hering berkepala kuning kecil, Hering Kalkun,
dan Hering Hitam Amerika di habitat yang lebih
terbuka. Burung bangkai ini umumnya tidak ditemui di atas ketinggian 1200
meter. Mereka menghuni tingkat tajuk teratas di hutan, atau di atas lapisan
kanopi hutan.
E.
Ekologi dan Perilaku
Hering raja amat pandai melayang, kadang-kadang dapat
membumbung tinggi selama berjam-jam tanpa mengepakkan sayapnya. Sementara
terbang, sayapnya terbentang dihedral,
atau mendatar dengan ujung yang agak ditinggikan, dan dari jarak yang jauh
burung Hering Raja ini nampak seolah tak berkepala ketika terbang. Kepakan
sayapnya dalam dan kuat. Meskipun bertubuh besar dan berwarna menor,
burung hering ini tak begitu menyolok jika bertengger di atas
pohon. Ketika bertengger, burung ini biasa merendahkan dan memajukan
kepalanya. Hering Raja tidak bermigrasi, dan tidak seperti Hering Kalkun, hering berkepala kuning kecil dan Hering Hitam Amerika, pemakan bangkai ini
umumnya hidup sendiri atau dalam kelompok keluarga yang kecil. Meskipun
demikian, burung nasar ini dapat berkumpul dalam kelompok besar di tempat
bangkai berada. Hering Raja dapat hidup lebih dari 30 tahun di penangkaran,
tetapi lama hidup mereka di alam bebas tidak diketahui.
Nasar ini memiliki perilaku urohidrosis, yakni
membuang kotoran atau fesesnya di kaki untuk menurunkan suhu tubuhnya. Meskipun
memiliki paruh dan tubuh yang besar, nasar ini relatif tidak agresif dan
biasanya akan lebih memilih mundur daripada berkelahi. Ruak-ruak Bangkai Raja
tidak memiliki kotak suara (syrinx) di dalam tenggorokannya, namun
burung ini dapat membuat suara menguak rendah dan mendesah. Predator
Hering Raja hanyalah ular,
yang menyerang telur dan anak hering, dan kucing besar seperti jaguar, yang muncul
tiba-tiba dan menerkam burung hering dewasa yang berkerumun di dekat bangkai.
F. Makanan
Hering Raja memakan hanya daging bangkai, dan tidak
seperti beberapa Hering Dunia Baru lainnya, burung ini tidak membunuh binatang
lain yang sakit atau hampir mati untuk mendapat makanan. Nasar ini
sering memakan ikan yang terdampar di tepi sungai, tetapi tidak datang ke
pembuangan sampah di desa untuk mencari makanan. Meskipun nasar ini
memiliki penglihatan yang tajam yang dapat membantunya menemukan
makanan, terdapat dua teori mengenai bagaimana cara hering ini menemukan
bangkai. Salah satu pihak meyakini bahwa nasar raja menggunakan indra
penciumannya untuk menemukan bangkai hewan. Pihak lainnya beranggapan bahwa
hering ini tidak memiliki indra penciuman, dan mengikuti Hering Kalkun dan
hering berkepala kuning besar, yang memiliki indra penciuman, menuju daging
bangkai. Akan tetapi penelitian baru-baru ini yang mendemonstrasikan bahwa
Hering Raja dapat menemukan bangkai di hutan tanpa bantuan hering lainnya,
mengusulkan gagasan bahwa nasar ini menemukan makanan dengan menggunakan indra
penciuman. Hering Raja terutama memangsa bangkai yang ditemukan di hutan,
meskipun hering ini juga diketahui pergi ke sabana terdekat untuk mencari
makanan. Ketika nasar raja menemukan bangkai, burung ini akan mengusir
burung-burung hering lainnya karena ukuran tubuhnya yang besar dan paruhnya
yang kuat. Namun, ketika hering ini berada pada bangkai yang sama dengan Kondor
Andes, Hering Raja selalu mengalah pada Kondor Andes.
G. Reproduksi
Hering Raja dewasa matang
secara seksual ketika berusia sekitar empat atau lima tahun. Hering ini
biasanya berbiak selama musim kemarau. Burung hering memiliki perilaku
tarian perkawinan yang rumit. Tatkala bercumbu, pasangan burung ini saling
mengitari satu sama lain di darat sambil mengepakkan sayapnya, serta
mengeluarkan bunyi dengusan dan desisan yang keras. Hering Raja
berpasangan untuk selama hidupnya dan pada umumnya bertelur sebutir yang
berwarna putih di sarangnya di lubang pohon. Untuk menangkal gangguan
predator, nasar raja membiarkan sarang mereka berbau tak enak. Kedua induk
hering raja bergantian mengerami telur sekitar 32 sampai 38 hari sebelum
akhirnya menetas. Jika telur itu hilang, seringkali telur itu akan
digantikan lagi setelah sekitar enam minggu. Hering muda yang baru menetas
bersifat atrisial, atau tidak berdaya setelah
menetas. Anak yang
lahir tidak berbulu, tetapi segera kemudian tumbuh bulu hitam. Bulu hering kecil itu
tidak berganti menjadi bulu putih dewasa sampai mereka berusia lima atau enam
tahun. Ketika baru lahir, anak burung itu diberi makandaging yang
dibawakan langsung dari cakar induk
mereka, tetapi kadang-kadang mereka juga makan dari muntahan si induk (regurgitasi).
Senin, 27 Agustus 2012
gosga.garuda-indonesia.com
Permisi para blogger. hanya memberitahukan saja bahwa kami ingin menjual Sistem gos kami, yang resmi dari Maskapai GARUDA INDONESIA
kami menawarkan kepada anda hanya Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) saja
kami menawarkan kepada anda hanya Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) saja
Langganan:
Postingan (Atom)